Pengarang : Sujiwo Tejo
Tebal : 208 halaman
Kategori : Novel
Dalam tradisi dakwah di Jawa, ada satu tahap tersukar untuk menjadi kiai. Tahap tersebut adalah mendiamkan dunia berlangsung apa adanya, tanpa main larang ini-itu, sebagaimana sikap Musa terhadap segala kelakuan aneh bin ajaib Nabi Khidir. Akan tetapi, saya tak kuat untuk berpuasa diam dan membiarkan siang berpasangan malam di alam semesta, sebagaimana “baik” dan “buruk” berpasangan demi keberlangsungan hidup. Saya bisa berpuasa makan dan minum. Namun, menghadapi dinamika sosial masa kini, saya tak mau melakoni tapa bisu. Dan, demi tatanan masyarakat yang perlahan bobrok akibat korupsi ini, saya akan bicara dengan meminjam Serat Centhini. Selamat menikmati.
No comments:
Post a Comment