Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Saturday, April 11, 2020

Korporasi dan politik perampasan tanah


“Namik, nahisa, nahai anim, es anim, nahin, makan dimatab oleb. Mabateme, wanangga es hanid nanggo.”
Saudara-saudara, mama-mama, kakak-kakak, adik-adik, bapak-bapak, jangan jual tanah untuk perusahaan. Kasihan, itu milik kalian dan anak cucu di masa mendatang.”
Jeremias Ndiken, Kepala Distrik Okaba, 21 Maret 2011
***
Ada alternatif lain untuk kemajuan, selain pembangunan pertanian industrial yang hanya menguntungkan investor besar. Berbagai teladan yang ditunjukkan oleh komunitas di Makaling dan Selil, atau contoh keberanian dan ketekunan seorang bapa dan mama di tengah berbagai kondisi sulit, seperti di Zanegi dan Wayau, seakan memberikan harapan bahwa masih ada jalan lain menuju terang. Alternatif inilah yang selaiknya terus digali, diuji coba, dan dikembangkan sebagai upaya untuk memastikan proses perubahan yang mendudukkan orang Marind dan Papua pada umumnya sebagai penentu dan pemilik masa depan mereka sendiri.Download ebook Korporasi dan politik perampasan tanah.Pdf

No comments:

Post a Comment

KKN Desa Penari

Saat motor melaju kencang menembus hutan, Widya mendengar tabuhan gamelan. Suaranya mendayu-dayu dan terasa semakin dekat. Tiba-ti...

Post Top Ad

Your Ad Spot

Menu