Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Sunday, April 12, 2020

Nanti kita cerita hari ini



Judul : Nanti kita cerita hari ini
Pengarang : Marchellia Fp
Tebal : 200 halaman
Kategori : Novel

Di buku ini kita bertemu dengan seorang perempuan berusia 27 tahun dan juga seorang ibu. Perempuan di buku itu bernama Awan. Nama itu dipilih karena “awan selalu punya cara untuk menjaga dan menghibur bumi serta isinya,” ujar sang ibu.

Namun tak mudah menjadi awan seperti harapan ibunya. Baginya, jadi bohlam saja lebih dari cukup, untuk menerangi dan memberi kehangatan sebuah ruang yang kecil.
Awan lalu menulis surat untuk masa depan. Surat yang ditujukan untuk anaknya. Surat yang berisi “Tentang memori, gagal, tumbuh, patah, bangun, hilang, menunggu, bertahan, berubah, dan semua ketakutan manusia pada umumnya.”

Begitulah NKCTHI dimulai. Di halaman-halaman berikutnya kita bertemu tulisan-tulisan nasihat motivasi disertai ilustrasi indah yang digambar Marchella. Surat-surat itu ditulisnya karena “Ibu takut lupa rasanya muda. Ibu tulis pesan ini untuk kita…”

Lewat Awan, Marchella mengandaikan diri memberi petuah untuk menjalani hidup buat anaknya kelak. Ia antara lain berpesan,

“Jalan yang jauh, jangan lupa pulang.”

Dan juga nasihat ini yang gamblang,

“Jadi manfaat untuk sekitar. Kalau belum mampu, jangan jadi beban.”

Tentu saja, nasihat-nasihat di buku ini tak harus dibaca sebagai petuah ibu pada anaknya. Kita bisa membuka halaman mana saja secara acak (O iya, buku setebal 200 halaman ini tak dinomori) lalu mengambil nasihat di sana sebagai pelajaran maupun pengingat.

Misalnya ini, di sebuah halaman yang terdapat ilustrasi tutup kaca di dalamnya terdapat sofa dan meja. Di bawah gambar ada tulisan,

“Nyaman itu jebakan.”

Nasihat itu berguna banget buat kamu yang saat ini merasa terjebak di zona nyaman, entah itu di bidang pekerjaan maupun hubungan dengan pacar. Eh, tunggu, kalau punya pacar kan memang harus cari yang bikin nyaman, ya.

Di sebuah gambar seseorang tengah berjalan diikuti bayangannya, Marchella menulis,

“Lari sekencang-kencangnya kemanapun kamu mau… Tapi, masalahmu tidak akan pergi. Dia ada di sana, di belakangmu. Sampai kamu berani, berbalik arah dan hadapi.”

Ini pesan untuk siapa saja agar berani menghadapi masalah, alih-alih lari.

No comments:

Post a Comment

KKN Desa Penari

Saat motor melaju kencang menembus hutan, Widya mendengar tabuhan gamelan. Suaranya mendayu-dayu dan terasa semakin dekat. Tiba-ti...

Post Top Ad

Your Ad Spot

Menu