Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Thursday, April 9, 2020

Setan pun ingin kembali ke syurga


Penulis : Muhammad Syafi‟ie el-Bantanie
Jumlah Halaman : 172 hal.

Suatu hari , setan menemui Nabi Musa as . Setan merasa iri dengan kedudukan Nabi Musa di sisi Allah SWT . Ia mengetahui bahwa Nabi Musa memperoleh derajat yang tinggi di siisi-Nya , sementara dirinya adalah makhluk yang dilaknat . Terpikir oleh Setan untuk bertobat Kepada Allah SWT . Karena itulah , dia menemui Nabi Musa . Setan meminta bantuan kepada Nabi Musa untuk menyampaikan pertobatannya kepada Allah SWT . Nabi Musa langsung mengiya-kan permintaannya dengan cara berdoa Kepada Allah . Lalu , Allah akan menerima tobatnya asalkan setan tersebut bersedia untuk memberikan penghormatan kepada Nabi Adam as . Mendengar nama Nabi Adam , muncullah sifat kesombongan setan . Lagi-lagi ia berkata bahwa ia tak sudi memberikan penghormatan kepada Nabi Adam yang masih hidup maupun meninggal dunia .

Tapi , dengan nada yang masih berapi-api dalam diri setan . Ia berterimakasih kepada Nabi Musa as karena telah menyampaikan pertobatannya kepada Allah SWT . Setan pun langsung memberikan rahasia terbesarnya dalam menggoda manusia . Tanpa basa-basi ia berkata “Janganlah manusia memperturutkan amarahnya karena aku pasti „mengipasinya‟ agar semakin 
mmembesar . Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan wanita yang bukan mahramnya karena aku pasti akan menggoda mereka agar berbuat zina . Janganlah manusia menunda-nunda melakukan kebaikan karena aku pasti akan menghalanginya , sehingga ia tidak jadi menunaikannya .”

 Setelah menyampaikan rahasia itu , setan langsung pergi meninggalkan Nabi Musa . Dalam hal ini , banyak sekali yang dapat dipetik untuk kehidupan manusia menuju kebaikan di sisi Allah SWT dan sesama manusia. Jadi , amarah harus diletakkan pada tempatnya dan digunakan pada waktu yang tepat . Misalnya , ketika hak-hak kita dirampas . Begitupun dengan perbuatan dosa antara laki-laki dan wanita yang berdua-duaan , itu semua bukan hanya karena ada niat dari pelakunya , tetapi juga karena ada kesempatan . Yang pastinya akan berujung pada perzinaan , Naudzubillah .

Untuk terhindar dari perbuatan keji itu alangkah baiknya untuk dihindari , Iman kita tidaklah sekuat Nabi Yusuf as yang mampu menghindar dari bujuk rayu Zulaikha . Tidak juga sekuat iman Ibnu Juraij yang mampu menolak rayuan seorang putri cantik . Yang terakhir mengenai penundaan melakukan kebaikan , seperti yang kita ketahui bersama . Manusia tidak akan pernah tahu kapan akan dipanggil untuk menghadap sang Ilahi . Demikian jangan pernah menunda amalan sekecil 
apapun , yang dimana semua amalan kita akan dipertanggung jawabkan di Akhir Zaman kelak . 

No comments:

Post a Comment

KKN Desa Penari

Saat motor melaju kencang menembus hutan, Widya mendengar tabuhan gamelan. Suaranya mendayu-dayu dan terasa semakin dekat. Tiba-ti...

Post Top Ad

Your Ad Spot

Menu