Xavier duduk di ujung kursi dan menarikku mendekat, menyandarkan kepalaku di dadanya. "Sayang... kau lupa, ya? Kau pernah ke Neraka dan kembali. Kau selamat. Kau menyaksikan teman-temanmu tewas dan kau sendiri berkali-kali hampir tewas. Seharusnya sekarang tak ada lagi yang membuatmu takut. Apa kau tidak tahu betapa kuatnya kau... betapa kuatnya kita?"
Seumur hidup aku selalu merasa bagaikan orang luar, menatap ke dalam dunia yang aku tak pernah menjadi bagiannya. Dalam kerajaan aku ada, tapi tak pernah benar-benar hidup. Bertemu Xavier telah mengubah semua itu. Dia merangkulku masuk, mencintaiku, dan menjagaku. Dia tak pernah peduli bahwa aku berbeda, dan dia menghidupkan seluruh duniaku hanya dengan kehadirannya. Aku sadar masih ada perjuangan yang menanti kami, tapi kini jiwaku berpaut erat dengan jiwanya dan tidak ada satu pun, baik Surga maupun Neraka, yang dapat memisahkan kami.
No comments:
Post a Comment