Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Tuesday, December 31, 2019

Milea : Suara dari dilan


Judul : Milea : Suara dari dilan
Pengarang : Pidi baiq
Tebal : 355 halaman
Kategori : Novel

Dalam novel ketiga ini, Dilan bercerita mengenai banyak kejadian yang diceritakan oleh Milea dalam buku pertama Dilan Dia adalah Dilanku tahun 1990 dan buku kedua Dilan Dia adalah Dilanku tahun 1991.
Dilan memulai cerita di seri ketiga dengan latar belakang keluarganya. Ada cerita tentang bundanya yang ia biasa panggil Bundahara jika ia sedang minta uang atau Sari Bunda ketika ia lapar. Ada cerita tentang Ayahnya yang tentara hingga masa kecilnya. Dan hal-hal lain yang luput dari catatan Milea dalam buku sebelumnya. Ia lah, mana mungkin Milea tahu kalau Dilan perlu minta air doa Al Fatihah dari bundanya sebelum mendekati Milea.

Dilan itu sebenarnya pintar dan juara kelas. Tapi ia sempat meragukan arti bahwa G 30 S PKI itu merupakan singkatan dari Gerakan 30 September. Ia kira G-nya ada 30, seperti dalam P3K yang merupakan singkatan dari Pertolongan Pertama Padahal Kedua. Boleh senyum kalau kamu jaim.

Ada juga komentar Dilan saat Milea menyampaikan pendapat Yugo, temannya yang orang Eropa tentang orang Indonesia.

“Iya. Katanya, orang Eropa itu disiplin. Mau sabar buat antri.”
“Iya keren, buang sampah gak sembarangan. Tapi, menjajah.”

Dilan terkadang memang cukup wise. Seperti yang ia tunjukkan dengan tidak ingin mengekang Milea.

Lia memang sudah cerita soal Kang Adi yang kadang-kadang masih suka nelepon, dan itu sama sekali tidak masalah bagiku. Aku pacarnya Lia, tetapi aku tidak ingin punya hak untuk mengontrol dengan siapa dia bicara atau dengan siapa dia berteman. Aku tidak ingin punya perasaan berkuasa atas dirinya.

Aku pergi mencari tempat duduk sendiri di halaman Yoghurt Cisangkuy karena merasa tidak ingin mengganggu Beni yang ingin bicara dengan Lia. Aku pacarnya Lia, dan Beni hanya mantannya. Apa yang harus aku risaukan jika aku yakin Lia akan lebih suka kepadaku yang tidak pernah mengekangnya, yang tidak pernah berkata kasar kepadanya.

No comments:

Post a Comment

KKN Desa Penari

Saat motor melaju kencang menembus hutan, Widya mendengar tabuhan gamelan. Suaranya mendayu-dayu dan terasa semakin dekat. Tiba-ti...

Post Top Ad

Your Ad Spot

Menu