Cerita dimulai dengan kematian Anwar Sadat yang dibunuh oleh harimau di dalam tubuh Margio.
Saya sendiri bingung jika harus menuliskan sinopsisnya. Bukan karena tak paham ceritanya, namun karena cara bertutur Eka di novel ini dengan alur maju mundurnya memang luar biasa. Terasa mulus walau berloncat-loncatan. Dan semakin akhir, sisi-sisi cerita yang kosong akhirnya terisi dan menampilkan wujudnya yang cantik. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, bahawa plotnya berloncat-loncatan, pengenalan karakter, latar belakang dan asal-usul kejadian pun bertutur secara bertahap, seperti membangun sebuah rumah tapi tak runtut dan urut linimasanya.
No comments:
Post a Comment